Apa Itu Big Bang?
Big
Bang atau Ledakan Dahsyat/Dentuman Besar (dikenal juga dengan sebutan
Teori Dentuman Besar) adalah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam
semesta, berdasarkan kajian kosmologi tentang bentuk awal dan
perkembangan alam semesta. Teori ini diperkenalkan pada tahun 1927.
Berdasarkan
pemodelan ledakan tersebut, pada mulanya alam semesta dalam keadaan
sangat panas dan padat yang mengembang pesat, secara terus-menerus
hingga hari ini. Orang yang pertama kali memperkenalkan teori Big Bang
adalah Georges LemaƮtre, seorang biarawan Katolik Roma Belgia, meski ia
menyebutnya sebagai “hipotesis atom purba”.
Kerangka
model teori Big Bang bergantung pada teori Relativitas Umum Albert
Einstein dan beberapa perkiraan sederhana, seperti homogenitas dan
isotropi ruang. Persamaan yang mendeksripsikan teori Ledakan Dahsyat
dirumuskan oleh Alexander Friedmann.
Teori
Big Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya
satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan
materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik
tunggal, dan membentuk alam semesta yang sekarang dengan cara pemisahan
satu dengan yang lain.
Pada
tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia
mengatakan bahwa jika alam semesta terbentuk melalui ledakan raksasa,
maka sisa radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan itu haruslah ada di
alam. Selain itu, radiasi itu juga harus tersebar merata di semua
penjuru alam semesta.
Bukti
yang “seharusnya ada” itu pada akhirnya memang ditemukan. Pada tahun
1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan
gelombang itu tanpa sengaja. Radiasi tersebut, yang dinamakan radiasi
latar kosmis, tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, tetapi
meliputi keseluruhan ruang angkasa, dan diketahui sebagai sisa radiasi
peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson
dianugerahi Nobel untuk penemuan mereka.
Kemudian,
pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer
(COBE) ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar
kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan
Penziaz dan Wilson. COBE menemukan sisa ledakan raksasa yang telah
terjadi di awal pembentukan alam semesta, dan penemuan itu dinyatakan
sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, yang juga
membuktikan kebenaran teori Big Bang.
Bukti
penting lain untuk Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang
angkasa. Dalam banyak penelitian, diketahui bahwa konsentrasi
hidrogen-helium di alam semesta sesuai dengan perhitungan teoritis
konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Apabila
alam semesta tidak memiliki permulaan, dan jika ia telah ada sejak
dahulu kala, maka unsur hidrogen itu seharusnya telah habis sama sekali
dan berubah menjadi helium.
Berdasarkan
pengukuran terbaik pada tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula
sekitar 13,7 miliar tahun lalu, yang kemudian dijadikan rujukan sebagai
waktu terjadinya Big Bang tersebut. Teori itu telah memberikan
penjelasan paling lengkap dan akurat, yang didukung oleh metode ilmiah
beserta pengamatan.
Segala
bukti meyakinkan di atas menyebabkan teori Big Bang diterima oleh semua
masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai
ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar