Penemuan Virus Flu Kelelawar
Strain
baru vitus influenza A ditemukan pada kelelawar pemakan buah. Penemuan
ini mengindikasikan bahwa kelelawar, seperti halnya burung, bisa menjadi
pembawa virus flu. "Ini pertama kalinya virus flu diidentifikasi pada
kelelawar, tapi dalam bentuknya yang sekarang, virus ini tak berbahaya
bagi manusia," kata Suxian Tong, penemu virus itu.Virus influenza A
dideteksi pada 3 sampel dari 316 kelelawar berbahu kuning yang mendiami
dua lokasi berbeda wilayah Guatemala. Kelelawar sampel tidak menggigit
manusia, hanya memakan buah. Tong yang juga kepala program penemuan
patogen di Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta
menuturkan bahwa studi ini penting sebab memberi petunjuk hewan yang
bisa menjadi sumber virus.
Virus
flu sebelumnya yang menyebabkan pandemi, misalnya H1N1, diketahui
berasal dari hewan. Virus tersebut kemudian mengalami mutasi sehingga
bisa menginfeksi manusia.
"Untungnya,
virus yang baru ditemukan ini perlu membuat perubahan signifikan untuk
menyebar dan menginfeksi manusia dengan mudah," kata Ruben Donis, kepala
Molecular Virology and Vaccine Branch di Divisi Influenza di CDC,
seperti dikutip AFP. Meski demikian, virus baru ini
diperkirakan bisa menginfeksi hewan lain seperti kuda, babi dan anjing.
Penemuan virus ini dipublikasikan di jurnal the Proceeding of the National Academy of Science.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar